Sabtu, 08 Maret 2014


Sekarang aku pulang. Ke Indonesia. Tapi apakah hidupku hanya untuk ini? Bertahan dan bertahan selama mungkin, dan kemudian aku akan habis tak bersisa lagi.

Selamat dari serangan kanker tiroid, Soe Tjen Marching kembali menemukan benjolan di antara tulang punggung - gumpalan yang menimbulkan sakit luar biasa dan menjadikan dia sepertI bukan manusia. Namun, menolak takluk pada keadaan dan penyakit yang menyerbunya, Soe Tjen memperlihatkan, hidup bukan hanya sebatas untuk bernafas, untuk bertahan lalu habis tak bersisa.

Buku ini bercerita tentang pasang surut kehidupan Soe Tjen, pengajar di universitas terkemuka di Australia dan Inggris, dalam bertarung dengan penyelinap ganas di tubuhnya. Dituturkan di dalamnya bagaimana di tengah deraan rasa sakit, Soe Tjen tetap menggerakkan kelompok diskusi pluralisme Bhinneka. Dengan rasa humor dan pengamatan yang tajam, Soe Tjen juga menulis pengalaman menerima layanan kesehatan yang berbeda di tiga negara tempat ia tinggal - Indonesia, Australia dan Inggris - mulai dari sikap para dokternya, perawat, hingga menu di rumah sakit. Interaksi antar-pasien, antar-warga dan antar-manusia baik di dunia kesehatan maupun dunia akademik semua diceritakan dengan lugas dan jernih. Buku ini bukan hanya mengusik rasa haru, tetapi juga memelihara kesadaran bahwa derita dan ceria senantiasa hadir bersama.

Info sewa buku/majalah ini:
SMS +6285641057595
Watsapp Only +628974130698
BB 74D2BDCE